Diposting Pada Tgl : 12/09/2025
YUK KENALI POLIOMYELITIS
POLIOMYELITIS
Poliomielitis atau yang lebih dikenal dengan polio merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan atrofi otot yang ireversibel, bahkan kematian pada anak.
Penyakit ini utamanya mempengaruhi anak-anak berusia muda. 
Gejala klinis
demam, sakit kepala, muntah, ketidaknyamanan pada perut, nyeri otot, leher dan punggung kaku, dan kelumpuhan. Sebagian besar pasien akan sembuh, namun dalam kasus yang parah, dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen dan kematian.
Penyebab
Penyakit ini diakibatkan oleh virus polio. Dari 3 strain virus polio liar (tipe 1, tipe 2, dan tipe 3), kasus terakhir virus polio liar tipe 2 dilaporkan pada tahun 1999 dan tidak ada kasus virus polio liar tipe 3 yang ditemukan sejak kasus yang terakhir dilaporkan di Nigeria pada bulan November 2012. Akan tetapi, kasus virus polio liar tipe 1 masih terjadi di sejumlah kecil negara.
Cara Penularan
Penyakit ini sangat menular. Penyakit ini menular antara manusia, terutama melalui rute feses-oral. 
Virus penyebabnya masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan akhirnya menyerang sistem saraf pusat.
Periode inkubasi
Biasanya 7 hingga 10 hari, dengan rentang 4 hingga 35 hari.
Pengelolaan
Orang yang diduga terinfeksi harus dirujuk ke rumah sakit untuk pengelolaan dan pengasingan lebih lanjut. Saat ini, tidak ada obat untuk penyakit ini.Karena kotoran penderitanya dapat mengandung virus ini, perawat harus bertindak ekstra hati-hati dalam menjaga kebersihan saat merawat penderita.
Pencegahan Vaksinasi : 
adalah cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit ini. 
Ada dua jenis vaksin polio: Vaksin Polio Oral (OPV) yang diberikan melalui mulut dan Vaksin Polio Inaktif (IPV) yang diberikan melalui suntikan. Karena OPV telah diasosiasikan dengan komplikasi jarang yang dikenal sebagai vaccineassociated paralytic polio myelitis (lumpur polio terkait vaksin), IPC digunakan dalam Program Imunisasi
?WHO menyarankan agar sebelum berpergian ke daerah dengan penularan virus polio aktif, orang yang 1berpergian dari negara bebas polio perlu memastikan bahwa mereka telah melengkapi rangkaian vaksin polio yang sesuai dengan usianya, menurut jadwal imunisasi negara asal masing-masing. Orang dewasa yang berpergian ke daerah terpengaruh polio yang sebelumnya telah menerima tiga atau lebih dosis OPV atau IPV juga harus diberikan dosis penguat vaksin polio satu kali. Orang yang berpergian dan belum menerima vaksin polio sebelumnya perlu melengkapi jadwal primer vaksinasi polio sebelum berangkat.
Menurut rekomendasi WHO:
penduduk dan pengunjung jangka panjang (yaitu > empat minggu) dari segala usia, menerima dosis vaksin polio antara empat minggu dan 12 bulan sebelum perjalanan internasional. Mereka yang melakukan perjalanan mendesak (yaitu dalam waktu empat minggu), harus menerima dosis vaksin polio setidaknya pada saat keberangkatan. 
Demikian materi tentang Polio semoga bermanfaat untuk kesehatan masyarakat Indonesia

 
 
							
							 
 
                                 
                                 
                                