Diposting Pada Tgl : Senin, 23 Juni 2025
CEGAH DEMAM BERDARAH DENGAN LINGKUNGAN BERSIH, SEHAT DAN NYAMAN
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebarannya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan.
Berikut adalah gejala-gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) saat terinfeksi virus DBD yang gejalanya biasanya baru muncul 4-10 hari kemudian, antara lain :
- Demam tinggi hingga 40 derajat Celcius.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot dan sendi.
- Sakit di bagian belakang mata.
- Ruam atau bintik merah pada kulit.
Namun, saat demam mulai mereda, bukan berarti penderita demam berdarah telah sembuh. Justru pada fase ini, dalam beberapa kasus, kondisi dapat memburuk dan memasuki fase kritis. Pada fase kritis ini, pembuluh darah dapat mengalami kebocoran, yang menyebabkan cairan darah keluar ke jaringan tubuh.
Kondisi tersebut dapat memicu perdarahan, baik di kulit maupun organ dalam. Selain itu, kebocoran pembuluh darah menyebabkan jumlah trombosit (keping darah) dalam tubuh menurun drastis, sehingga kemampuan darah untuk membeku pun menurun.
Oleh karenanya, waspadai gejala-gejala yang merupakan tanda peringatan keadaan darurat seperti berikut ini:
1.Sakit kepala.
2.Muntah tanpa henti.
3.Mimisan atau perdarahan dari hidung.
4.Gusi berdarah.
5.Darah dalam tinja atau urin.
6.Darah dalam muntahan.
7.Sesak napas.
8.Lelah, lesu dan gelisah.
Oleh karenanya, salah satu cara mencegah DBD yang paling efektif adalah dengan melakukan 3M Plus, yaitu :
1. Menguras
Menguras adalah kegiatan membersihkan tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi, toren, dan drum air, secara rutin. Proses ini dilakukan dengan menyikat dinding penampung air hingga bersih. Hal ini penting terutama saat musim hujan dan pancaroba, karena jentik dan telur nyamuk dapat menempel di permukaan dan bertahan hidup di tempat kering hingga 6 bulan.
2. Menutup
Menutup berarti memastikan seluruh tempat penampungan air tertutup rapat agar tidak menjadi tempat nyamuk bertelur. Selain itu, mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas seperti kaleng, botol, atau ban bekas juga perlu dilakukan agar tidak menjadi genangan air dan sarang nyamuk, sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.
3. Mendaur Ulang
Mendaur ulang adalah memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang masih memiliki nilai guna atau ekonomis. Barang bekas yang tidak dimanfaatkan dan dibiarkan menumpuk dapat menampung air hujan, sehingga berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Selain melakukan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang), terdapat langkah-langkah tambahan yang dikenal sebagai “Plus”, untuk semakin memperkuat upaya pencegahan DBD, antara lain:
- Membudidayakan ikan pemakan jentik, seperti ikan guppy, di kolam atau bak air yang tidak digunakan secara rutin.
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
- Melaksanakan kerja bakti dan menjaga kebersihan lingkungan secara bergotong royong bersama warga.
- Memeriksa secara berkala tempat penampungan air, baik di dalam maupun luar rumah.
- Menyimpan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, agar tidak menjadi tempat nyamuk bersembunyi.
- Menaburkan larvasida (obat pembunuh jentik) pada tempat penampungan air yang sulit dikuras atau dibersihkan.
- Memperbaiki saluran air dan talang yang tersumbat, untuk menghindari genangan air.
- Menanam atau memelihara tanaman pengusir nyamuk, seperti lavender, serai wangi, atau kemangi di sekitar rumah.
Dengan menjaga lingkungan tetap bersih, sehat, dan nyaman, kita turut melindungi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat dari ancaman demam berdarah. Mari bersama wujudkan lingkungan bebas DBD!
