ARTIKEL

Oleh : dr. Bianda Astari Warman
Jabatan/Bagian : Dokter Internship

Diposting Pada Tgl : 14/10/2025

Pencegahan Penyakit Jantung dan Stroke


Penyakit jantung dan stroke adalah dua penyebab kematian utama di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 17,9 juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit kardiovaskular, yang merupakan 32% dari seluruh kematian global. Dari jumlah tersebut, lebih dari 75% terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.

Penyakit jantung adalah sekelompok kondisi medis yang mempengaruhi struktur dan fungsi jantung, terutama kemampuan jantung memompa darah dan kelancaran aliran darah di pembuluhnya. Salah satu bentuk paling umum adalah penyakit jantung koroner (PJK), yaitu penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri koroner yang mensuplai darah ke otot jantung.

Sedangkan stroke adalah kondisi di mana aliran darah ke otak terganggu akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Gangguan ini menyebabkan sel-sel otak di area yang terpengaruh kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga bisa mengalami kerusakan atau kematian sel.

Kedua penyakit ini sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan kondisi kesehatan kronis yang sebenarnya bisa dikendalikan atau dicegah.

Faktor Risiko Utama

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan WHO, berikut adalah faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke:

  • Hipertensi (tekanan darah tinggi) Kolesterol tinggi
  • Diabetes melitus Merokok
  • Obesitas dan kelebihan berat badan Kurangnya aktivitas fisik
  • Diet tidak sehat (tinggi garam, lemak trans, dan gula) Konsumsi alkohol berlebihan
  • Stres kronis

Langkah-Langkah Pencegahan

  1. Pola Makan Sehat WHO dan American Heart Association (AHA) menyarankan: Konsumsi minimal 400 gram buah dan sayur per hari
    Pilih makanan rendah lemak jenuh dan lemak trans
    Gunakan minyak nabati sehat (seperti minyak zaitun atau kanola) Batasi garam hingga kurang dari 5 gram per hari
    Kurangi konsumsi gula tambahan (maksimal 10% dari total kalori harian)
  2. Aktivitas Fisik Teratur WHO merekomendasikan aktivitas fisik aerobik selama:
    150 menit per minggu (intensitas sedang), atau 75 menit per minggu (intensitas tinggi), serta Latihan penguatan otot minimal 2 kali per minggu
  3. Berhenti MerokokMerokok meningkatkan risiko penyakit jantung dua kali lipat. Risiko mulai menurun segera setelah berhenti, dan dalam 1 tahun risiko penyakit jantung koroner turun hingga 50%.
  4. Mengontrol Berat Badan Obesitas dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Menurunkan berat badan 5–10% dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan jantung.
  5. Mengelola Hipertensi, Diabetes, dan Kolesterol Pemeriksaan dan pengobatan kondisi-kondisi ini penting. Menurut Pedoman Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), target tekanan darah adalah <140/90 mmHg, dan untuk penderita diabetes atau penyakit jantung, lebih rendah lagi.
  6. Pemeriksaan Kesehatan Rutin Rutinlah cek:
    Tekanan darah (setiap 6–12 bulan) Gula darah puasa
    Profil lipid (kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida) IMT (Indeks Massa Tubuh)
  7. Kelola Stres Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan hormon kortisol yang berdampak pada tekanan darah dan kadar gula darah. Teknik relaksasi, konseling, dan tidur cukup (7–8 jam per malam) sangat dianjurkan.

Kesimpulan
 
Penyakit jantung dan stroke bukan takdir, tapi bisa dicegah. Melalui gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan pengendalian faktor risiko, kita bisa mengurangi risiko secara signifikan.

Ingat: mencegah lebih murah, lebih mudah, dan lebih aman daripada mengobati.

Apakah Anda Mempunyai Pertanyaan?

Untuk Informasi lebih lengkap, Anda dapat menghubungi customer service kami 0266-241461/241463 - Nomor Gateaway 0858 6179 3307

Jl.Jendral Sudirman No.3 kota Sukabumi Jawa Barat 43123
(0266)22663, 241461, 241463
Admin SAFA (Salam Assyifa) 0856-5986-4559
rsi_assyifa@yahoo.co.id - pemasaranassyifa@yahoo.com