ARTIKEL

Oleh : dr. Nanindah Karina Kelana
Jabatan/Bagian : dr. Internship RSI Assyifa

Diposting Pada Tgl :

STOP SELF DIAGNOSE DAN PAMER MENTAL ILLNESS


Kesehatan mental merupakan hal yang penting dan perlu disadari oleh semua orang. Saat ini, media sosial dipenuhi oleh para remaja yang melakukan self-diagnose terhadap kesehatan mentalnya dan berlomba-lomba menunjukan gangguan kesehatan mental atau mental illness mereka yang mereka self-diagnose dengan menggunakan aplikasi seperti Google. Sebelum lebih anjut, kita bahas apa itu gangguan Kesehatan mental atau mental illnes?

Gangguan kesehatan mental atau yang biasa disebut mental illness adalah kondisi kesehatan yang mempengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, atau suasana hati seseorang. Ada banyak jenis mental illness yang mungkin dialami seseorang. Namun yang sering terjadi adalah gangguan kecemasan, kepribadian, gangguan makan, gangguan tidur, psikotik, suasana hati, stress pascatrauma, dan depresi.

Setiap orang bisa mengalami gejala mental illness yang berbeda-beda, tergantung pada penyakit dan tingkat keparahannya. Sedih yang berkepanjangan, ketakutan yang berlebihan, perubahan suasana hati yang ekstrem, munculnya pikiran untuk bunuh diri adalah beberapa gejala yang biasanya sering kali dialami. banyak kesalahan umum dalam mengartikan penyebab kesehatan mental seperti menyalahkan individu lalu kemudian meremehkan gangguan kesehatan mental yang dialami oleh individu lain. Selain itu, tidak sedikit masyarakat yang beranggapan gangguan mental disebabkan oleh kurangnya ibadah dan bersyukur, sedangkan secara teori gangguan kesehatan mental disebabkan oleh multifaktor. Artinya, banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, antara lain, faktor lingkungan, faktor biologis, dan faktor psikologis. Sayangnya, seringkali masyarakat memiliki risiko melakukan diagnosis secara mandiri (self diagnose). 

Apa itu self diagnose?

Self diagnose merupakan upaya untuk mendiagnosis diri sendiri berdasarkan informasi yang diperoleh secara mandiri. Informasi ini bisa didapat dari mana saja, misalnya teman, keluarga, internet, atau pengalaman yang pernah dimiliki.

Bahaya Self Diagnose?

Ada beberapa dampak buruk yang mungkin muncul ketika melakukan self diagnose, yaitu: salah diagnosis, salah penanganan dan mengakibatkan gangguan kesehatan yang lebih parah. Menetapkan diagnosis suatu penyakit tidaklah mudah. Diagnosis ditentukan berdasarkan analisis yang menyeluruh dari gejala, riwayat kesehatan terdahulu, faktor lingkungan, serta temuan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Tidak jarang, dibutuhkan berbagai pemeriksaan lanjutan serta observasi mendalam untuk mengetahui apakah seseorang memiliki masalah fisik atau mental.

Oleh karena itu hindari mencari tahu penyakit melalui internet, hindari test mental secara online, jangan jadikan penderitaan gangguan mental orang lain sebagai rujukan dan jangan ragu untuk pergi ke Psikolog atau Psikiater.

Silahkan Berkomentar dengan baik dan sopan

Apakah Anda Mempunyai Pertanyaan?

Untuk Informasi lebih lengkap, Anda dapat menghubungi customer service kami 0266-241461/241463 - Nomor Gateaway 0858 6179 3307

Jl.Jendral Sudirman No.3 kota Sukabumi Jawa Barat 43123
(0266)22663, 241461, 241463
Admin SAFA (Salam Assyifa) 0856-5986-4559
rsi_assyifa@yahoo.co.id - pemasaranassyifa@yahoo.com