ARTIKEL

Oleh : Armita Syarifah, dr
Jabatan/Bagian : Dokter Internsip

Diposting Pada Tgl :

MENCEGAH NYERI LAMBUNG DI BULAN PUASA


Assalamu’alaikum sahabat sehat Assyifa, apa kabarnya? Semoga sehat selalu untuk kita semua terlebih kita akan memasuki bulan Ramadhan dalam beberapa hari kedepan. Kendala nyeri ulu hati atau nyeri pada lambung sering kali dirasakan oleh penderita riwayat maag / gastritis. Menurut data dari Departemen Kesehatan RI Angka persentase dari kejadian penyakit gastritis di Indonesia adalah 40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia itu sendiri cukup tinggi dengan prevalensi persentase 274.396 kasus dari 238.452.952 penduduk. Gastritis terdapat 2 tipe, yaitu tipe erosi dan non-erosi. Erosi adalah luka yang terdapat pada dinding lambung, sedangkan non-erosi disebabkan karena infeksi bakteri di lambung. Untuk mengetahui pastinya harus dilakukan pemeriksaan endoskopi oleh dokter spesialis. Gastritis adalah radang pada lambung sering terjadi akibat pola makan yang buruk, sering memakan makanan yang terlalu pedas atau asam, sering melewati jam makan, konsumsi obat-obatan dalam jangka lama tanpa resep dokter, konsumsi alkohol, infeksi bakteri/virus, cidera langsung pada lambung, dan stress akut.

Secara garis besar, gasritis terjadi ketika mekanisme perlindungan dalam lambung mulai berkurang sehingga menimbulkan peradangan (inflamasi). Gejala yang sering timbul antara lain nyeri ulu hati, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan kembung. Dampak gastritis dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan terjadinya suatu luka dalam yang dapat menimbulkan nyeri ulu hati yang sangat hebat. Selain gastritis terdapat penyakit lain yang menimbulkan gejala serupa yaitu GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dimana asam lambung naik ke kerongkongan yang menimbulkan rasa panas di dada, mulut pahit, dan bersendawa terus-menerus. Terdapat beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mencegahnya, antara lain :
(1) minum air putih sebelum memasuki makanan atau minuman apapun;
(2) minum obat terlebih dahulu saat sahur dan berbuka puasa;
(3) tidak makan dalam porsi yang terlalu besar dalam sekali waktu (ditandai dengan perut yang nyeri atau sesak setelah makan);
(4) menghindari makan/minum yang bersifat asam (jeruk, produk dari tomat, dan coklat), pedas, dan kafein (kopi dan teh);
(5) menghindari posisi tiduran atau membungkuk 2-3 jam setelah makan;
(6) Tidak merokok (rokok dapat memperberat penyakit pada lambung).
Prognosis penyakit ini umumnya baik, beberapa kasus dapat teratasi dengan pengubahan pola hidup kearah yang lebih sehat tanpa obat-obatan. Dibutuhkan waktu dan kesabaran dalam menghadapi penyakit ini.

Silahkan Berkomentar dengan baik dan sopan

Apakah Anda Mempunyai Pertanyaan?

Untuk Informasi lebih lengkap, Anda dapat menghubungi customer service kami 0266-241461/241463 - Nomor Gateaway 0858 6179 3307

Alamat Jl.Jendral Sudirman No.3 kota Sukabumi 43123
Telp. (0266)22663,241461,241463
Fax. (0266)213433, 223742
Email. rsi_assyifa@yahoo.co.id - pemasaranassyifa@yahoo.com