Obat Darah Tinggi Merusak Ginjal! Mitos atau Fakta?
Apa itu tekanan darah? Tekanan darah adalah tekanan yang diukur dalam milimeter air raksa (mmHg) di dalam sistem pembuluh darah arteri utama tubuh. Tekanan darah terbagi menjadi tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah maksimum selama kontraksi ventrikel, dan tekanan diastolik adalah tekanan minimum sesaat sebelum kontraksi berikutnya. Ventrikel sendiri merupakan suatu bagian dari organ jantung yang memiliki fungsi dan peran dalam memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Apa itu darah tinggi? Berdasarkan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) dalam Tatalaksana Hipertensi Dewasa Tahun 2021, tekanan darah tinggi atau darah tinggi atau hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg (≥140 mmHg) dan atau tekanan darah diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg (≥90 mmHg).
Apa dampak yang ditimbulkan dari hipertensi? Pada kondisi hipertensi, tubuh mengalami peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah. Peningkatan tekanan tersebut menyebabkan jantung harus berusaha lebih kuat dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Selanjutnya, peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah juga dapat menimbulkan percepatan aliran sirkulasi darah, sehingga darah tidak dapat disirkulasikan secara maksimal dan merata ke semua organ, padahal darah berfungsi untuk mengirimkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel di seluruh organ tubuh. Maka, apabila tekanan di dalam pembuluh darah terus meningkat, suatu saat pembuluh darah akan pecah karena pembuluh darah sudah tidak mampu menahan tekanan di dalamnya. Selain itu, jantung juga akan mengalami kelelahan dan sel-sel bisa mengalami kematian karena tidak mendapatkan nutrisi serta oksigen yang cukup. Oleh karena itu, hipertensi dapat menyebakan berbagai komplikasi, diantaranya yaitu STROKE, serangan jantung, gagal jantung, serta gagal ginjal.
Lalu, bagaimana tatalaksana atau terapi untuk hipertensi? Terdapat beberapa tatalaksana atau terapi pada hipertensi, diantaranya adalah pola hidup sehat dan kontrol tekanan darah dengan obat anti-hipertensi atau dikenal juga sebagai obat darah tinggi. Namun ternyata terdapat kegelisahan di masyarakat mengenai obat darah tinggi. Salah satunya yaitu terkait anjuran mengonsumsi obat darah tinggi, dimana anjurannya adalah obat harus dikonsumsi rutin setiap hari selama seumur hidup meskipun tekanan darah sudah dalam rentang normal. Anjuran tersebut menimbulkan kekhawatiran di masyarakat terhadap keamanan ginjal apabila mengonsumsi obat darah tinggi secara terus menerus.
Apakah obat darah tinggi dapat merusak ginjal? Obat akan aman dikonsumsi selagi obat tersebut dikonsumsi sesuai dengan indikasinya. Pada penderita hipertensi, terapi obat diberikan untuk membantu tubuh penderita dalam mengontrol tekanan darah agar tetap normal. Terapi obat tersebut dibutuhkan oleh pendertia, karena tubuhnya sudah tidak dapat lagi mengompensasi keadaan peningkatan tekanan darah, sehingga membutuhkan bantuan eksternal dari obat darah tinggi untuk membantu mengontrol tekanan darahnya.
Terkontrolnya tekanan darah dalam rentang yang normal dengan bantuan obat darah tinggi dapat mencegah terjadinya berbagai komplikasi yang tidak diinginkan dari hipertensi. Sedangkan jika obat darah tinggi tidak dikonsumsi rutin, dimana keadaan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah terus terjadi, maka akan semakin meningkatkan risiko terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan dari hipertensi, salah satunya yaitu kerusakan ginjal atau gagal ginjal. Maka dari itu, kosumsilah obat sesuai indikasi dan anjuran dokter. Jangan lupa untuk selalu konsultasikan penyakit anda ke dokter ya! Terima kasih.
