ARTIKEL

Oleh : dr . Rahma Andhina. M
Jabatan/Bagian : dokter Umum RSI.Assyifa Sukabumi

Diposting Pada Tgl : 24-07-2020

MENJAGA KESEHATAN ANAK DI MASA PANDEMI


Tanggal 13 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Tahun ini, Indonesia merayakan HAN di tengah situasi pandemi covid19. Semenjak wabah covid19 melanda, seluruh masyarakat terkena dampaknya, tak terkecuali anak-anak. Mereka dihadapkan pada perubahan pola hidup, termasuk dalam menghadapi adaptasi kehidupan baru (AKB) yang sudah dicanangkan pemerintah.

Menteri Pendidkan dan Kebudayaan (MENDIKBUD) telah menetapkan proses belajar mengajar tahun ajaran baru 2020-2021 telah dibuka kembali. Namun dilaksanakan secara daring bagi daerah selain zona hijau dan itupun dilakukan secara bertahap dimulai dari tingkat sekolah yang paling atas. Tentu ini sangat tidak mudah, anak-anak tidak bsa pergi ke sekolah seperti biasa, bertemu teman-teman dan guru nya, tidak bisa bermain diluar seperti biasa karena harus tetap berjaga jarak.

Namun, anak-anak Indonesia harus tetap bersemangat menghadapi adaptasi kehidupan baru dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah dihimbau oleh pemerintah.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi untuk anak-anak Indonesia menghadapi tatanan kehidupan baru New Normal. Diantaranya sebagai berikut :

1.  Menerapkan Protokol Kesehatan

    Upaya pencegahan dan pemberantasan wabah covid19 harus diutamakan. Protokol kesehatan dilaksanakan secara  ketat.

2.  Berdasar Tumbuh Kembang Anak

     Tatanan kehidupan normal baru disusun sesuai dengan kebutuhan dasar tumbuh kembang dan kesehatan anak, bukan sebaliknya, karena tumbuh kembang optimal anak akan menentukan kualitas generasi bangsa Indonesia di masa depan.

3.  Pelayanan Kesehatan Dasar Anak

   Upaya pemenuhan kebutuhan dasar tumbuh kembang dan kesehatan anak harus tetap berjalan sesuai jadwal bagi seluruh anak Indonesia.

4.  Pantau Tumbuh Kembang Anak

    Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan tetap dilakukan sesuai jadwal SDIDTK (Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang) yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan.

5.  Kegiatan anak usia dini di rumah

   Kegiatan pendidikan anak usia dini sebaiknya dilakukan di rumah dalam lingkungan keluarga dalam bentuk stimulasi berbagai ranah perkembangan dalam lingkungan penuh kasih sayang oleh anggota keluarga yang sehat.

6.  Utamakan pembatasan fisik

  Tatanan kehidupan normal baru memerlukan penyesuaian kebiasaan dalam interaksi sosial sesuai budaya di tempat masing-masing, namun harus tetap mengutamakan pembatasan fisik untuk mencegah penyebaran Covid-19. Masyarakat diharapkan menyadari pentingnya tinggal beribadah, belajar, dan berkegiatan di rumah saja, bahkan dalam suasana liburan. Sebaiknya menghindari kontak fisik yang berisiko penularan, seperti mencium bayi.

7.  Hindari risiko tinggi tertular

  Pelonggaran, terlebih lagi penghentian Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), harus didasarkan analisis kurva epidemiologis secara seksama dan meyakinkan sehingga tidak memajankan anak terhadap risiko tertular.

8. Nutrisi seimbang

  Tetap menjaga kesehatan dengan nutrisi lengkap seimbang, perbanyak makan buah dan sayuran, istirahat cukup, dan aktivitas fisik sesuai usia.

“Rasa bosan mengajarkan anak di rumah tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan rasa sakit dan menyesalnya jika anak sakit, diisolasi atau bahkan meninggal.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat melindungi anaknya selamat melewati masa pandemi ini” Dr. dr Aman Bhakti Pulungan Sp.A (K) FAAP. Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

Silahkan Berkomentar dengan baik dan sopan

Apakah Anda Mempunyai Pertanyaan?

Untuk Informasi lebih lengkap, Anda dapat menghubungi customer service kami 0266-241461/241463 - Nomor Gateaway 0858 6179 3307

Alamat Jl.Jendral Sudirman No.3 kota Sukabumi 43123
Telp. (0266)22663,241461,241463
Fax. (0266)213433, 223742
Email. rsi_assyifa@yahoo.co.id - pemasaranassyifa@yahoo.com