PENGENDALIAN INFEKSI YANG BISA DILAKUKAN PADA MASYARAKAT
Infeksi merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh mikroorganisme pathogen dengan atau tanpa disertai dengan gejala klinis. Dalam Permenkes 27 tahun 2017, Infeksi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen, dengan/tanpa disertai gejala klinik.Sumber infeksi dapat berasal dari masyarakat/komunitas (Community Acquired Infection).
Penyakit infeksi yang didapat di rumah sakit sebelumnya disebut sebagai Infeksi Nosokomial (Hospital Acquired Infection), selanjutnya dalam Permenkes 27 tahun 2017 tentang PPI berubah menjadi penyakit infeksi yang didapat di fasilitas pelayanan kesehatan/ Healthcare Associated Infections (HAls).
Penyabeb Infeksi dapat berbagai macam penyebab nya : infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi parasite dan infeksi jamur. Berbaagai infeksi ini dapat melakukan suatu penularan dengan rantai penularan penyakit infeksi. Rantai Infeksi (chain of infection) merupakan rangkaian yang harus ada untuk menimbulkan infeksi
Rantai penularan infeksi dijelasakan sebagai berikut :
- Agen infeksi (infectious agent) adalah mikroorganisme penyebab infeksi sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya berupa bakteri, virus, jamur dan parasit. Ada tiga faktor pada agen penyebab yang mempengaruhi terjadinya infeksi yaitu: patogenitas, virulensi dan jumlah (dosis, atau load).
- Reservoir atau tempat tempat/sumber agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang biak dan siap ditularkan kepada pejamu atau manusia.
- Tempat keluar (portal of exit): adalah tempat agen infeksi meninggalkan reservoir misalnya melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih, luka pada kulit atau transplasenta.
- Cara penularan: adalah metode transmisi adalah, metode transpor mikroorganisme dari tempat/reservoir ke penjamu yang rentan melaui kontak (langsung dan tidak langsung), droplet, airborne, melalui vehikulum (makanan, air/minuman, darah dan melalui vektor (biasanya serangga dan binatang pengerat).
- Tempat masuk (portal of entry): adalah tempat agen infeksi memasuki host, misanya saluran napas, saluran cerna, kemih, mata, kelamin atau kulit yang tidak utuh
- Pejamu rentan adalah seseorang dengan kekebalan tubuh menurun sehingga tidak mampu melawan agen infeksi. Faktor yang dapat mempengaruhi kekebalan adalah umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis, luka bakar yang luas, trauma, pasca pembedahan dan pengobatan dengan immunosupresan.
Berbagai upaya pengendalian infeksi yang bisa dilaksanakan di masyarakat, seperti cuci tangan dengam metode 6 langkah cuci tangan. Mengapa cuci tangan itu penting? Cuci tangan pakai sabun terbukti efektif mencegah penularan bakteri,virus atau parasite masuk ke tubuh. Mencuci tangan dengan benar mesti dilakukan dengan menggunakan sabun dan air bersih mengalir. Bila tidak ada keran, kita bisa menggunakan timba atau wadah lain untuk mengalirkan.
Berabagai prinsip penting terkait cuci tangan pakai sabun
1.Cukup untuk mematikan kuman penyebab penyakit.
2.Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir adalah cara yang paling hemat biaya untuk melindungi kita dari penyakit menular
3.Mencuci tangan pakai sabun selama minimal 40-60 detik dan dengan mengikuti semua langkah yang dianjurkan terbukti efektif mematikan kuman penyakit.
4.Mencuci tangan pakai sabun dapat efektif bila tersedia sarana CTPS, dilakukan pada waktu-waktu penting, dan dilakukan dengan cara yang benar.
5.Mencuci tangan pakai sabun dan air bersih akan memberi manfaat yang berbeda dari cairan pembersih tangan berbasis alkohol. Sabun dan air bersih dapat menghilangkan semua jenis kuman dari tangan, sedangkan cairan pembersih tangan berbasis alkohol hanya bisa mengurangi jumlah kuman tertentu di kulit. Selain itu, cairan pembersih tangan hanya dapat digunakan bila tangan kita tidak kotor dan berminyak. Cairan pembersih tangan berbasis alkohol juga tidak bisa menghilangkan jenis kuman norovirus, Cryptosporidium, dan Clostridioides difficile, serta bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan logam berat.
Daftar Pustaka
1.Kemenkes RI. (2020). Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Di akses 25 November 2024. https://drive.google.com
2.Kemenkes RI. (2020). Pedoman Cuci Tangan. Di akses 26 November 2024. https://www.unicef.org/indonesia/media