ARTIKEL

Oleh : dr. M. Nur Fazrul Islam
Jabatan/Bagian : Dokter Umum

Diposting Pada Tgl :

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)


Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit pernapasan yang membuat seseorang sulit bernapas akibat tersumbatnya saluran udara di paru-paru. PPOK terjadi karena penyumbatan atau kerusakan jaringan paru-paru, akibat menghirup zat iritan dalam jangka waktu lama. Zat iritan yang dimaksud antara lain berupa asap rokok, debu, polusi udara, gas, uap, bahan kimia, dan zat lain yang mengganggu pernapasan. PPOK dapat semakin memburuk seiring berjalannya waktu, PPOK berkembang secara perlahan dan tidak menunjukkan gejala khusus pada tahap awal. Gejalanya baru muncul setelah bertahun-tahun, ketika sudah terjadi kerusakan yang signifikan pada paru-paru.

Sejumlah gejala yang biasanya dialami oleh penderita PPOK adalah seperti batuk tidak kunjung sembuh yang dapat disertai dahak, napas tersengal-sengal terutama saat melakukan aktivitas fisik, berat badan menurun, nyeri dada, mengi, pembengkakan di tungkai dan kaki, serta tubuh terasa lemas. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter apabila mengalami gejala di atas, terutama jika disertai dengan keluhan penyerta seperti demam, jantung berdebar, bibir dan ujung jari berwarna kebiruan, napas tersengal sampai tidak bisa berbicara, dan linglung sehingga sulit berkonsentrasi.

Untuk menegakkan diagnosis PPOK, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat kebiasaan merokok. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada paru-paru pasien dengan menggunakan stetoskop dan akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis seperti pemeriksaan tes fungsi paru-paru (spirometri), untuk mengukur volume udara yang dihirup dan dikeluarkan oleh pasien, serta untuk mengetahui apakah paru-paru dapat mengirimkan oksigen dalam jumlah cukup ke dalam darah. Tes darah, untuk mengukur kadar protein alpha-1-antitrypsin dalam darah dan menyingkirkan kemungkinan gejala disebabkan oleh penyakit lain, seperti anemia atau polisitemia. Pemeriksaaan analisis gas darah arteri, untuk mengukur kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Pemindaian dengan foto Rontgen dan CT scan, untuk mendeteksi emfisema atau gangguan lain di paru-paru.

Sampai saat ini, penyakit paru obstruktif kronis belum bisa disembuhkan sepenuhnya. Namun, pengobatan dapat membantu meredakan gejala dan menghambat perkembangan penyakit ini, sehingga pasien dapat menjalani aktivitas dengan normal. Obat yang biasanya digunakan untuk meredakan gejala PPOK adalah obat hirup (inhaler) berupa Bronkodilator, seperti salbutamol, salmeterol dan terbutaline ataupun dengan Kortikosteroid, seperti fluticasone dan budesonide. Pengobatan diberikan tergantung pada kondisi pasien, dokter dapat meresepkan obat-obatan di atas sebagai obat tunggal atau obat kombinasi. Terapi lain yang biasa diberikan adalah pemberian oksigen, terapi ini bertujuan untuk memberikan pasokan oksigen ke paru-paru. Pasien bisa menggunakan tabung oksigen portabel yang bisa dibawa ke mana saja. Lamanya penggunaan tabung oksigen tergantung pada kondisi pasien. Sebagian pasien hanya menggunakannya saat sedang beraktivitas atau saat tidur. Namun, sebagian lain harus menggunakannya sepanjang hari.

Selanjutnya ada terapi rehabilitasi paru-paru atau fisioterapi dada yang bertujuan untuk mengajarkan pasien terapi fisik yang sesuai dengan kondisinya, pola makan yang tepat, serta untuk memberikan dukungan secara emosional dan psikologis. Jika gejalanya cukup serius, pasien harus menggunakan alat bantu napas yaitu mesin ventilator. Ventilator adalah mesin pemompa udara yang akan membantu pasien bernapas. Ventilator terhubung dengan saluran pernapasan pasien lewat selang yang dimasukkan hingga ke trakea dengan cara intubasi. Yang terakhir adalah tindakan operasi, dilakukan pada pasien yang gejalanya tidak dapat diredakan dengan obat-obatan atau terapi yang tadi disebutkan diatas.

Selain penanganan di atas, ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh pasien untuk memperlambat kerusakan pada paru-paru, seperti menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari paparan asap rokok, menghindari polusi udara, seperti asap kendaraan atau pembakaran, menggunakan pelembap udara ruangan (air humidifier), menjaga pola makan yang sehat, banyak minum, dan berolahraga secara rutin, menjalani vaksinasi secara rutin, seperti vaksin flu dan pneumokokus, serta rutin memeriksakan diri ke dokter secara berkala agar kondisi kesehatan terpantau. PPOK merupakan penyakit yang dapat dicegah. Hal penting yang harus dilakukan adalah berhenti merokok atau hindari asap rokok. Jika Anda perokok aktif, segeralah berhenti merokok, sehingga Anda dapat terhindar dari komplikasi yang mungkin terjadi di kemudian hari.

 

Silahkan Berkomentar dengan baik dan sopan

Apakah Anda Mempunyai Pertanyaan?

Untuk Informasi lebih lengkap, Anda dapat menghubungi customer service kami 0266-241461/241463 - Nomor Gateaway 0858 6179 3307

Alamat Jl.Jendral Sudirman No.3 kota Sukabumi 43123
Telp. (0266)22663,241461,241463
Fax. (0266)213433, 223742
Email. rsi_assyifa@yahoo.co.id - pemasaranassyifa@yahoo.com